[:id]Universitas Jember dan Balai Bahasa Jawa Timur Jalin Kerjasama, Gali Kearifan Lokal Sebagai Bahan Bacaan dan Tulisan[:]

[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 5 Maret 2019

Universitas Jember sepakat menjalin kerjasama dengan Balai Bahasa Jawa Timur. Kesepakatan kerjasama ini langsung diwujudkan dengan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelatihan Membaca dan Menulis Bahan Bacaan Berbasis Kearifan Lokal bagi komunitas baca dan pegiat literasi di Jember, yang diselenggarakan di aula lantai 2 gedung Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP3M) hari Selasa (5/3). Hadir sebagai narasumber, Mustaqim, Kepala Balai Bahasa Jawa Timur yang sekaligus menandatangani naskah kesepahaman (MoU). Kemudian, Ilham Zoebazarry dari Fakultas Ilmu Budaya, dan Siswanto dari FKIP, Universitas Jember. Turut hadir pula Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember yang mewakili Kampus Tegalboto dalam penandatanganan naskah kesepahaman.

Dalam sambutannya, Mustaqim menjelaskan salah satu tugas Balai Bahasa adalah membina, mengembangkan sastra dan Bahasa Indonesia, serta menjaga sastra dan bahasa daerah, khususnya di Jawa Timur. “Tentu saja untuk mewujudkan target tersebut maka kami membutuhkan mitra seperti Universitas Jember yang memiliki akademisi di bidang bahasa dan sastra. Selain membina, mengembangkan, serta menjaga bahasa dan sastra Indonesia dan bahasa daerah, kami bertugas untuk mengembangkan budaya literasi, terutama bagi generasi muda,” jelas Mustaqim.

Menurut Mustaqim, pengembangan budaya literasi bagi generasi muda perlu mengingat perkembangan teknologi informasi dan teknologi membawa berbagai perubahan dalam masyarakat, termasuk perubahan kecakapan yang dibutuhkan agar mampu menghadapi era revolusi industri 4.0. “Forum ekonomi dunia telah menetapkan enam literasi dasar, yakni literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital dan literasi budaya dan kewarganegaraan. Nah, literasi baca tulis serta literasi budaya dan kewarganegaraan menjadi salah satu garapan Balai Bahasa yang sudah masuk dalam Gerakan Literasi Nasional,” tutur Mustaqim.

Salah satu cara menyebarluaskan literasi baca tulis, serta literasi budaya dan kewarganegaraan adalah melalui komunitas baca yang tersebar di berbagai kota termasuk di Jember. Diharapkan dengan kegiatan Bimtek ini maka komunitas baca di Jember dan sekitarnya mampu menggali berbagai cerita dan kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang sebagai bahan tulisan dan bahan bacaan, untuk kemudian disebarluaskan melalui masing-masing komunitas baca. Selain menghadirkan nara sumber Kepala Balai Bahasa, tampil Ilham Zoebazarry dari Fakultas Ilmu Budaya yang memberikan materi mengenai budaya pendalungan, serta Siswanto dari FKIP yang menjelaskan mengenai sejarah Jember.

Sementara itu dalam pidatonya, Moh. Hasan, menyambut gembira kerjasama dengan Balai Bahasa Jawa Timur. Menurutnya, kerjasama yang ada sebenarnya sudah lama terjalin, hanya saja lebih ditegaskan dengan penandatanganan naskah kesepahaman. “Nantinya kawan-kawan dari Fakultas Ilmu Budaya, FKIP dan dari LP3M yang akan banyak berperan dalam kerjasama ini, targetnya dalam enam bulan ke depan sudah harus ada program lanjutan,” perintah Moh. Hasan. Kegiatan Bimtek diikuti oleh 20 komunitas baca di Jember, pegiat sastra dan budaya, serta kalangan akademisi dari PTN dan PTS di Jember dan sekitarnya. Kegiatan Bimtek akan berlangsung hingga hari Rabu tanggal 6 Maret esok. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]

Skip to content